Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and @kurniasepta Distributed by Belajar Ngeblog di Blog
Aceh Public :

?
ShoutMix chat widget
Sebesar apapun bantuan anda akan sangat berharga bagi kami... klik donate untuk akun paypal..
Terimaksih atas partisipasi anda..
aceh public Facebook  Achilles Radial Twitter  Achilles Radial RSS Feed Achilles Radial RSS Feed
all artikel availabe here 

Jangan Salah, Perempuan Juga Doyan Gadget Lho!


Jakarta - Beberapa tahun yang lalu, dengan nada sebal, saya pernah bertanya pada seorang kawan, yang kebetulan seorang laki-laki.

"What is it with you boys and gadgets? Kenapa selalu ngiler kalo liat gadget keluaran terbaru? Segala console buat ngegame, cellphones, kamera, komputer... I just don't get it."

Yang kemudian dijawab oleh teman saya itu dengan nada datar dan tatapan aneh: "No idea. Really, aku juga gak tau kenapa.”

Ngobrol soal gadget --selain tentu saja soal otomotif dan bola-- dengan teman cowok, memang seperti ngomongin soal gosip selebritis dengan temen-temen perempuan yang hobinya mantengin layar televisi nonton acara-acara infotainment. Gak akan ada habisnya.

Mereka sepertinya memang selalu updated soal ini. Game apa yang paling seru, console buat nge-game seri apa, keluaran siapa, atau gadget apa yang lagi hype tapi harganya masya Allah mahalnya, dan seterusnya dan seterusnya. Bukan main.

Belakangan, kondisi pasar memang berubah. Trend pasar bergeser secara signifikan. Atau setidaknya begitulah yang saya rasakan.

Hampir semua teman perempuan yang saya kenal, sekarang sudah amat sangat melek teknologi. Sangat well informed, dan sama ngilernya kalau mendengar bahwa akan ada barang keren yang dilepas ke pasaran. Ya, gak semuanya sih. Tapi sebagian besar begitu.

Ajaklah mereka membahas soal smartphone jenis terbaru. Tanyalah  berapa harga komputer tablet berlogo buah yang lucu itu (ah ya, saya belum punya :p). Tanyakan beda harga antara yang wifi, 3G, yang 16 atau 32 Giga.

Atau mintalah mereka membandingkan harga dan spesifikasinya dengan produk sejenis keluaran merek kompetitornya yang berlogo robot hijau, misalnya. Mereka tahu.

Fashion items seperti baju, tas, dan high heels, tentu saja masih penting. Mungkin buat beberapa orang masih ada di urutan pertama di daftar belanja.

Namun buat sebagian yang lain, saya misalnya, soal belanja baju dan pernik-pernik lainnya, turun ke urutan kelima. Daripada mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli baju mahal, mendingan saya beli gadget teranyar yang pasti ada gunanya untuk pekerjaan saya.

Mengamini apa yang sering dikatakan para jawara marketing, “Kalau ingin menjual sesuatu, dekatilah kaum perempuan. Karena sesungguhnya merekalah penentu keputusan.”

Anda setuju?  .dtk